Minggu, 19 Juni 2016

Akhlak dan Ilmu Akhlak



A. Latar Belakang
Secara historis dan teologis, akhlak dapat memandu perjalan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama kerasulan Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak  manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar  akhlak dan keluhuran  budi Nabi Muhamad SAW itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.
Bisa di katakan akhlak merupakan salah satu cabang ilmu terpenting yang harus di miliki oleh setiap individu yang mengaku dirinya muslim, dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Dari latar belakang tersebut, penulis mengambil tema tentang pengertian akhlak dan ilmu akhlak. Yang mana hal tersebut sangatlah penting untuk diketahui dan dipahami oleh setiap orang.

B. Pengertian Akhlak
Secara etimologi kata akhlak berasal dari Bahasa Arab, bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti tabiat, budi pekerti, perangai atau tingkah laku. Sinonim Akhlak adalah etika dan moral.[1] Sedangkan menurut terminologi ada bermacam-macam, diantaranya:
Menurut imam Al Ghazali dalam bukunya “ Ihya’ Ulumud-din “ memberikan pengertian Akhlak sebagai berikut: “Akhlak ialah suatu sifat yang berurat berakar dalam jiwa seseorang yang menjadi pendorong timbulnya amal perbuatan secara spontan, tanpa dipikir dan ditimbang-timbang”.[2]
Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya “Al-Akhlak “ merumuskan pengertian Akhlak sebagai berikut: “Akhak  ialah kehendak yang dibiasakan. Jika kehendak itu dilakukan secara terus-menerus dan menjadi kebiasaan atau adat, maka dinamakan akhlak”.[3]
Menurut Ibnu Maskawaih dalam bukunya “ Tahdzibul  Akhlaq Wa Tathirul A’raq” memberikan pengertian Akhlak sebagai berikut: “Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikir-pikir dan ditimbang-timbang (terlebih dahulu)”.[4]
Jadi, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari padanya lahir perbuatan. Perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Jika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan hukum islam maka disebut Akhlak yang baik dan begitu sebaliknya. Dengan demikian, istilah akhlak sebenarnya merupakan istilah yang netral, yang mencakup perbuatan baik-buruknya perbuatan seseorang.

D. Pengertian Ilmu Akhlak
Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk.
Ilmu Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dan sebenarnya dilakukan, menunjukkan jalan untuk melakukan perbuatan, dan menyatakan tujuan dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau perbuatan. Tujuan mempelajari ilmu akhlak menurut Ahmad Amin (1977) adalah “mendorong kehendak kita supaya membentuk hidup suci dan menghasilkan kebaikan, kesempurnaan, serta mendorong untuk berbuat baik”.[5]

E. Kesimpulan
Secara etimologi kata akhlak berasal dari Bahasa Arab, bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti tabiat, budi pekerti, perangai atau tingkah laku. Sedang secara terminologi akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari padanya lahir perbuatan. Perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Istilah akhlak sebenarnya merupakan istilah yang netral, yang mencakup perbuatan baik-buruknya perbuatan seseorang.
Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk.
F. Daftar Pustaka
Mustaqim, Abdul. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. 2013.
Syukur, M. Amin. Studi Akhlak. Semarang: Walisongo Press. 2010.
Tiswarni. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Bina Pratama. 2007.



[1] Tiswarni, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Bina Pratama, 2007, hal: 1
[2] Dr. H. Abdul Mustaqim, MA, Akhlak Tasawuf, Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013, hal.2
[3] Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, MA, Studi Akhlak, Semarang: Walisongo Press, 2010, hal.7
[4] Dr. H. Abdul Mustaqim, MA, Akhlak Lock.Cit.
[5] Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, MA, Studi Op.Cit., hal.14-15

Riset Mini



A. Latar Belakang
Sering kali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan.[1]  Kebersihan merupakan suatu hal yang penting di lingkungan kita. Dan kesehatan sangat bergantung pada kebersihan. Jika lingkungan kita tidah bersih, maka kita akan mudah terserang berbagai penyakit.[2] Oleh karena itu, kebersihan merupakan hal yang penting bagi kita.
Telah banyak orang yang mengatakan kondisi tempat atau lingkungan belajar mempengaruhi minat belajar seseorang. Berangkat dari kabar-kabar tersebut, peneliti memutuskan untuk mencari tahu dan meneliti tentang pengaruh kebersihan terhadap minat belajar seseorang. Berdasarkan hal tersebut peneliti memberi judul penelitiannya: “Pengaruh Kebersihan Terhadap Minat Belajar Penghuni Kontrakan Iqbal Karonsih Ngalian Semarang.”
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh kebersihan terhadap minat belajar penghuni Kontrakan Iqbal Karosih ?
C. Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui pengetahuan penghuni kontrakan tentang kebersihan
2.      Mengetahui pentingnya kebersihan dan menjaga kebersihan
3.      Meningkatkan kebersihan di kontrakan dan sekitarnya
4.      Meningkatkan kesadaran penghuni kontrakan tentang kebersihan.
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk Pribadi Peneliti
Menjadi bahan refleksi tentang betapa pentingnya kebersihan, dan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan sekitarnya dimanapun berada.
2. Untuk Penghuni Kontrakan
Menjadi refleksi pengetahuan dan pengamalan tentang apa yang sudah ia ketahui, khususnya dalam hal kebersihan. Meningkatkan kesadaran betapa pentingnya kebersihan dalam kehidupan ini.
3. Untuk Prospek ke Depan
Untuk lebih menekankan pendidikan tentang pengetahuan lingkungan secara aplikatif. Karena keterampilan kognitif saja tidak akan menjamin keberhasilan dan ketemtraman, disinilah keterampilan emosi, kepekaan dan kepedulian seseorang yang sebenarnya menyumbang dalam keberhasilan dan ketrentaman tersebut.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan “Penelitian ex-postfacto. Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi, ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.”[3]
Penelitian ini termasuk penelitian ex-postfacto karena, dalam penelitian ini meneliti sesuatu yang telah terjadi pada kehidupan sehari-hari, yaitu berupa aplikasi kebersihan yang merupakan variabel bebas terhadap minat belajar. Variabel bebas dalam penelitian ini telah terjadi, dalam kata lain kebersihan telah dimiliki oleh objek penelitian, yang kemudian akan dicari pengaruhnya terhadap minat belajar yang merupakan variabel dependen atau terikatnya.
2. Temapt dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, untuk memfokuskan penelitian dipilih objek yang tentunya terkait dengan tempat dan waktu penelitian. Tempat akan mengacu pada dimana penelitian ini dilakukan, sedangkan waktu akan mengacu pada kapan penelitian ini akan dilakukan.
a. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kontrakan Iqbal Jl. Karonsih Selatan II No.300 Ngalian Semarang yang meliputi segala ruangan yang ada di kontrakan.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 01-04 Januari 2015 dengan rincian sebagai berikut:
1.      Tanggal 01-02 Januari 2015 melakukan pengujian instrumen dan observasi lapangan
2.      Tanggal 03-04 Januari 2015 melakukan pembagian instrumen kepada obyek penelitian (penghuni kontrakan) dan analisis data.
3. Variabel dan Indikator
Untuk melakukan suatu penelitian perlu ditentukan objek penelitian, yang kemudian dapat ditentukan sesuatu yang akan diteliti pada objek tersebut. sesuatu yang akan diteliti dari objek itulah yang kemudian disebut variabel penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis  variabel yang menjadi titik dasar dalam penelitian atau fokus penelitian pada objek yang diteliti yang akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya.
a. Independent variable
Independent variable (varibel bebas) adalah variabel yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya dependent variable (variabel terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kebersihan yang dimiliki penghuni Kontrakan Iqbal yang indikatornya dibatasi oleh:
·         Pengertian kebersihan
·         Manfaat kebersihan
b. Dependent variable
Dependent variable (variabel terikat) adalah variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas.[4] Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah minat belajar penghuni Kontrakan Iqbal yang indikatornya dibatasi apa keterlibatan mereka dalam:
·         Pengertian minat belajar
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
4. Pengumpulan Data Penelitian
Untuk mengumpulkan data sebagai informasi yang mendukung penelitian ini, digunakan berbagai teknik. Diantaranya:
a. Tes
Untuk mengukur independent variable, digunakan tes. Tes dalam penelitian ini disusun untuk mengukur tingkat pengetahuan terhadap hal tertentu yang dimiliki objek penelitian. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur pengetahuan dasar mahasiswa mengenai pencemaran lingkungan sesuai beberapa indikator yang dijabarkan dari variabel bebas penelitian.
b. Angket
Untuk mengukur dependent variable, dalam penelitian ini akan digunakan intrumen angket, karena yang akan diukur dari objek penelitian adalah sikap peduli terhadap lingkungan.
Angket yang digunakan berupa angket tertutup dengan jawaban yang telah disediakan dalam bentuk pilihan ganda dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah skala pengukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.[5]
c. Observasi
Observasi atau tinjauan lapangan digunakan peneliti untuk melihat secara langsung dan mendapatkan gambaran tentang lingkungan sekitar.
d. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk menghimpun data yang sifatnya arsip, dokumentasi digunakan untuk melengkapi data berupa data santri  dan data-data lain mengenai lingkungan kontrakan.
F. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
1. Kajian Pustaka
Penelitian yang dilakukan merupakan “Penelitian ex-postfacto. Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi, ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.”[6]
Penelitian sejenis sudah pernah dilakukan sebelumnya pada tahun 2011 oleh Miftahus Surur mahasiswa Prodi Tadris Biologi Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang dengan Judul Skripsi “Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Insitut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang Angkatan 2008-2010 Tentang Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Sekitar Kampus.”
Pada penelitian di atas konstribusi pengetahuan mahasiswa tentang pencemaran lingkungan terhadap lingkungan sekitar kampus adalah 10,09%, dapat dilihat dari kesimpulan penelitiannya yang berbunyi:
“Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara pengetahuan mahasiswa Tadris Biologi Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang angkatan 2008-2010 tentanng pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan sekitar kampus sebesar 10,09 % sesuai dengan koefisien determinasinya, melalui persamaan regresi Y= 41,7 + 0,62X. Sisanya 89,91% dipengaruhi oleh faktor lain dengan asumsi bahwa koefisien data linier sehingga persamaan bisa diterapkan.”[7]
2. Kerangka Teoritik
a. Pengertian kebersihan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga bererti bebas dari virusbakteria patogen, dan bahan kimia berbahaya. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sihat, tidak berbau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri mahupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandigosok gigimencuci tangan, dan memakaipakaian yang bersih.[8]
b. Manfaat kebersihan
Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Jika kita mampu menjaga kebersihan, niscaya hal-hal yang disebutkan di atas tidak akan terjadi.[9] Selain itu, kebersihan juga dapat mempengaruhi prestasi, karir, dan minat seseorang dalam suatu hal.
c. Pengertian minat belajar
Sukardi (1987:25) mengemukakan bahwa minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Menurut Belly (2006:4), minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. 
Selanjutnya menurut Bob dan Anik Anwar (1983:210), mengemukakan bahwa minat adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada sesuatu. Dari kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat ialah suatu kondisi kejiwaan seseorang untuk dapat menerima atau melakukan sesuatu objek atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau bersifat temporer. (Oemar Hamalik, 1983:34). Pendapat lain seperti yang dikemukakan oleh Yusuf Djayadisastra (1989:8), ialah: belajar adalah pada hakekatnya “suatu perubahan, baik sikap maupun tingkah laku kearah yang baik, kuantitatif dan kualitatif yang fungsinya lebih tinggi dari semula. Disamping itu Ahmad Tono (1978:25), juga mengemukakan bahwa: belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang baru, kemudian sesuatu yang baru tersebut dicamkan atau dipahami oleh individu kemudian ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian.
Setelah membahas tentang pengertian minat dan belajar maka yang maksud tentang minat belajar itu ialah kondisi kejiwaan yang dialami oleh seseorang untuk menerima atau melakukan suatu aktivitas belajar.[10]
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Minat belajar seseorang tidaklah selalu stabil, melainkan selalu berubah. Olehnya itu perlu diarahkan dan dikembangkan kepada sesuatu pilihan yang telah ditentukan melalui faktor-faktor yang mempengaruhi minat itu. Antara lain sebagai berikut:
·         Faktor intern adalah sama yang ada pada diri seseorang baik jasmani maupun rohani, fisik maupun psikhis
·         Faktor ekstern adalah semua faktor yang ada diluar individu: keluarga, masyarakat, sekolah, lingkungan, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini kebersihan masuk kedalam faktor intern dan faktor ekstern. Termasuk faktor intern karena kebersihan seseorang mempengaruhi kesehatan jasmani seseorang. Termasuk faktor ekstern karena kebersihan lingkungan dan orang disekitarnya juga mempengaruhi kesehatannya juga.
G. Pembahasan dan Analasis
1. Hasil Tes Kebersihan Penghuni Kontrakan Iqbal
Untuk mengetahui data dari variabel bebas berupa kebersihan penghuni Kontakan Iqbal , digunakan hasil tes multiple choice dengan ketentuan nilai butir soal 1 untuk  jawaban benar, dan 0 untuk jawaban salah yang jumlah dari nilai seluruh butir soal merupakan skor total dari setiap tes yang diberikan kepada sampel responden. Untuk lebih jelas mengenai jumlah sampel pada penelitian kali ini bisa dilihat pada lampiran 1, sedangkan untuk  hasil tes pengetahuan penghuni Kontrakan Iqbal tentang pencemaran lingkungan dapat dilihat pada tabel.2.
Tabel.2
Nilai Tes Pengetahuan tentang Pencemaran Lingkungan pada penghuni Kontrakan Iqbal
No
Nama Penghuni
Nilai Tes
1
Ahmad Turaihan
2
2
Ahmad Sa’dullah
5
3
Ahmad Ziaul Wahid
4
4
Danang Dimas A
5
5
Solahuddin
3

Dari seluruh data hasil tes pengetahuan pencemaran lingkungan yang diberikan kepada 5 sampel diketahui :
a.       Nilai tertinggi   : 5
b.      Nilai terendah  : 2
c.       Rata-rata nilai  : 3,8
d.      Rentang (nilai tertinggi-nilai terendah) : 3
e.       Sehingga tabel distribusi frekuensinya dapat dilihat pada tabel.3.
Tabel .3 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Pengetahuan Pencemaran Lingkungan
No
Nilai Tes
Frekuensi
Prosentase
Kriteria
1
1
0
0%
Kurang Sekali
2
2
1
20%
Kurang
3
3
1
20%
Cukup
4
4
1
20%
Baik
5
5
2
40%
Sangat Baik

Dari hasil data tersebut dapat diketahui , bahwa pengetahuan penghuni Kontrakan Iqbal tentang pencemaran lingkungan dalam kategori sangat baik, dengan rata-ratanya adalah 3,8 dan prosentase dengan jawaban benar 5 sebesar 40%.
2. Hasil Angket Minat Belajar Penghuni Kontrakan Iqbal
Untuk mendapatkan data kuantitatif mengenai minat belajar penghuni Kontrakan Iqbal dalam penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Mengadakan penjumlahan dari setiap item yang telah dijawab oleh penghuni.
b.      Melakukan penilaian dari tiap-tiap jawaban responden dengan cara memberikan skor 5 untuk jawaban a, skor 4 untuk jawaban b, skor 3 untuk jawaban c, skor 2 untuk jawaban d, dan skor 1 untuk jawaban e.
c.       Dalam menghitung skor dari tiap-tiap item dengan cara menjumlahkan hasil penilaian pada langkah-langkah diatas.
Tabel mengenai hasil angket minat belajar penghuni Kontrakan Iqbal dapat dilihat pada tabel.4.
Tabel.4
Nilai angket kepedulian penghuni Kontrakan Iqbal terhadap lingkungan sekitar kontrakan
No
Nama Penghuni
Nilai Angket
1
Ahmad Turaihan
17
2
Ahmad Sa’dullah
19
3
Ahmad Ziaul Wahid
18
4
Danang Dimas A
15
5
Solahuddin
17

Dari seluruh data hasil angket minat belajar penghuni kontrakan iqbal yang diberikan kepada 5 sampel, dapat disimpulkan bahwa :
a.       Nilai tertinggi   : 19
b.      Nilai terendah  : 15
c.       Rata-rata nilai  : 17,2
d.      Rentang (nilai tertinggi-nilai terendah) : 4
e.       Sehingga tabel distribusi frekuensinya dapat dilihat pada tabel.5.
Tabel.5 Distribusi Frekuensi Nilai Angket
No
Nilai Tes
Frekuesnsi
Prosentase
Kriteria
1
5-10
0
0%
Kurang Peduli
2
11-15
1
20%
Cukup Peduli
3
16-20
4
80%
Peduli

Dari hasil data tersebut dapat diketahui minat belajar penghuni Kontrakan Iqbal dalam kategori peduli dengan nilai rata-rata 16,8 dan prosentase nilai 16-20 sebesar 80%.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan analisis yang dilakukan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Sesuai dengan metode penelitian, maka pengujian statistik untuk mejawab atau menguji hipotesis, dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi spearman rank dengan menggunakan rumus korelasi spearman.
Sebelum melakukan teknik korelasi spearman rank, sebelumnya disusun tabel penolong (Tabel.6).
Tabel.6 Tabel penolong untuk menghitung korelasi spearman rank
  No

Nama


x

y
Ranking
x
Ranking
y
x - y
(d)

(d2)
1
Ahmad Turaihan
2
17
1
2,5
-1.5
2,25
2
Ahmad Sa’dullah
5
19
4,5
4
0,5
0,25
3
Ahmad Ziaul Wahid
4
18
3
3
0
0
4
Danang Dimas A
5
15
4,5
1
3,5
12,25
5
Solahuddin
3
17
2
2,5
0,5
0,25








∑d2 =15

Keterangan :
x                                  = Pengetahuan pencemaran lingkungan penghuni Kontrakan Iqbal
y                      = Kepedulian linkungan sekitar kontrakan
Ranking x        = Ranking nilai x
Ranking y        = Ranking nilai y
d                      = Selisih setiap pasangan rank
d2                            = Kuadrat d
Setelah menyusun tabel penolong, kemudian dimasukkan ke dalam beberapa tahapan rumus korelasi spearman rank dengan perhitungan sebagai berikut :
 
                                     
                 
                                 - 0, 25
Dan mencari signifikasi dengan rumus Z hitung  sebagai berikut :
   
 
 

Harga Rho (  tabel untuk taraf kesalahan 5% dengan n= 5 diperoleh  tabel = 1,000 dan uji korelasi diterima apabila  hitung >  tabel, sehingga -0,25 > 1,000 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikasi sebesar -0,5 antara pengetahuan penghuni Kontrakan Iqbal tentang pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan sekitar kontrakan.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah penolakan Ha pada hipotesis penelitian sehingga Ho diterima yaitu terdapat pengaruh signifikan antara pengaruh pengetahuan penghuni Kontrakan Iqbal tentang pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan sekitar kontrakan.
H. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa:
Kebersihan penghuni Kontrakan Iqbal dalam kategori sangat baik, dengan rata-ratanya adalah 3,8 dan prosentase dengan jawaban benar 5 sebesar 40%.
Minat belajar penghuni Kontrakan Iqbal dalam kategori sangat baik, dengan nilai rata-rata 17,2 dan prosentase nilai 16-20 sebesar 80%.
Tapi dalam penerapannya dalam rumus korelasi spearman rank menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kebersihan terhadap minat belajar penghuni Kontrakan Iqbal, dengan signifikasi sebesar -0,5.
I. Daftar Pustaka
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cet. 7. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: CV Alfabeta. 2008.
Surur, Miftahur. Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Insitut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang Angkatan 2008-2010 Tentang Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Sekitar Kampus.  Skripsi Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang 2011.



[3] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet. 7,  (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 165
[4] Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, (Bandung: CV Alfabeta, 2008), hlm. 39
[5] Sugiono, Op. Cit., hlm. 93
[6] Sukardi, Lock.Cit
[7] Miftahur Surur, Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Insitut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang Angkatan 2008-2010 Tentang Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Sekitar Kampus,  Skripsi Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang 2011, hlm. 69