Minggu, 19 Juni 2016

Akhlak dan Ilmu Akhlak



A. Latar Belakang
Secara historis dan teologis, akhlak dapat memandu perjalan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama kerasulan Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak  manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar  akhlak dan keluhuran  budi Nabi Muhamad SAW itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.
Bisa di katakan akhlak merupakan salah satu cabang ilmu terpenting yang harus di miliki oleh setiap individu yang mengaku dirinya muslim, dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Dari latar belakang tersebut, penulis mengambil tema tentang pengertian akhlak dan ilmu akhlak. Yang mana hal tersebut sangatlah penting untuk diketahui dan dipahami oleh setiap orang.

B. Pengertian Akhlak
Secara etimologi kata akhlak berasal dari Bahasa Arab, bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti tabiat, budi pekerti, perangai atau tingkah laku. Sinonim Akhlak adalah etika dan moral.[1] Sedangkan menurut terminologi ada bermacam-macam, diantaranya:
Menurut imam Al Ghazali dalam bukunya “ Ihya’ Ulumud-din “ memberikan pengertian Akhlak sebagai berikut: “Akhlak ialah suatu sifat yang berurat berakar dalam jiwa seseorang yang menjadi pendorong timbulnya amal perbuatan secara spontan, tanpa dipikir dan ditimbang-timbang”.[2]
Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya “Al-Akhlak “ merumuskan pengertian Akhlak sebagai berikut: “Akhak  ialah kehendak yang dibiasakan. Jika kehendak itu dilakukan secara terus-menerus dan menjadi kebiasaan atau adat, maka dinamakan akhlak”.[3]
Menurut Ibnu Maskawaih dalam bukunya “ Tahdzibul  Akhlaq Wa Tathirul A’raq” memberikan pengertian Akhlak sebagai berikut: “Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikir-pikir dan ditimbang-timbang (terlebih dahulu)”.[4]
Jadi, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari padanya lahir perbuatan. Perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Jika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan hukum islam maka disebut Akhlak yang baik dan begitu sebaliknya. Dengan demikian, istilah akhlak sebenarnya merupakan istilah yang netral, yang mencakup perbuatan baik-buruknya perbuatan seseorang.

D. Pengertian Ilmu Akhlak
Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk.
Ilmu Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dan sebenarnya dilakukan, menunjukkan jalan untuk melakukan perbuatan, dan menyatakan tujuan dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau perbuatan. Tujuan mempelajari ilmu akhlak menurut Ahmad Amin (1977) adalah “mendorong kehendak kita supaya membentuk hidup suci dan menghasilkan kebaikan, kesempurnaan, serta mendorong untuk berbuat baik”.[5]

E. Kesimpulan
Secara etimologi kata akhlak berasal dari Bahasa Arab, bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti tabiat, budi pekerti, perangai atau tingkah laku. Sedang secara terminologi akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari padanya lahir perbuatan. Perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Istilah akhlak sebenarnya merupakan istilah yang netral, yang mencakup perbuatan baik-buruknya perbuatan seseorang.
Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk.
F. Daftar Pustaka
Mustaqim, Abdul. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. 2013.
Syukur, M. Amin. Studi Akhlak. Semarang: Walisongo Press. 2010.
Tiswarni. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Bina Pratama. 2007.



[1] Tiswarni, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Bina Pratama, 2007, hal: 1
[2] Dr. H. Abdul Mustaqim, MA, Akhlak Tasawuf, Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013, hal.2
[3] Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, MA, Studi Akhlak, Semarang: Walisongo Press, 2010, hal.7
[4] Dr. H. Abdul Mustaqim, MA, Akhlak Lock.Cit.
[5] Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, MA, Studi Op.Cit., hal.14-15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar