A. Latar
Belakang
Secara
historis dan teologis, akhlak dapat memandu perjalan hidup manusia agar selamat
di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama kerasulan Muhammad
SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sejarah pun mencatat
bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena
dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam
Al-Qur’an.
Kepada
umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta
agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhamad SAW itu
dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi
permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.
Bisa
di katakan akhlak merupakan salah satu cabang ilmu terpenting yang harus di
miliki oleh setiap individu yang mengaku dirinya muslim, dengan demikian
memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam islam. Namun sebaliknya
tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang
dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Dari latar belakang
tersebut, penulis mengambil tema tentang pengertian akhlak dan ilmu akhlak.
Yang mana hal tersebut sangatlah penting untuk diketahui dan dipahami oleh
setiap orang.
B. Pengertian
Akhlak
Secara etimologi kata
akhlak berasal dari Bahasa Arab, bentuk jamak dari kata “khuluq” yang
berarti tabiat, budi pekerti, perangai atau tingkah laku. Sinonim Akhlak adalah
etika dan moral.[1]
Sedangkan menurut terminologi ada bermacam-macam, diantaranya:
Menurut imam Al Ghazali
dalam bukunya “ Ihya’ Ulumud-din “ memberikan pengertian Akhlak sebagai
berikut: “Akhlak ialah suatu sifat yang berurat berakar dalam jiwa seseorang
yang menjadi pendorong timbulnya amal perbuatan secara spontan, tanpa dipikir
dan ditimbang-timbang”.[2]
Menurut Prof. Dr. Ahmad
Amin dalam bukunya “Al-Akhlak “ merumuskan pengertian Akhlak sebagai
berikut: “Akhak ialah kehendak yang dibiasakan. Jika kehendak itu
dilakukan secara terus-menerus dan menjadi kebiasaan atau adat, maka dinamakan
akhlak”.[3]
Menurut Ibnu Maskawaih
dalam bukunya “ Tahdzibul Akhlaq Wa Tathirul A’raq”
memberikan pengertian Akhlak sebagai berikut: “Keadaan jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikir-pikir dan
ditimbang-timbang (terlebih dahulu)”.[4]
Jadi, akhlak adalah
suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari padanya lahir
perbuatan. Perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan,
atau penelitian. Jika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan
terpuji menurut pandangan akal dan hukum islam maka disebut Akhlak yang baik
dan begitu sebaliknya. Dengan demikian, istilah akhlak sebenarnya merupakan
istilah yang netral, yang mencakup perbuatan baik-buruknya perbuatan seseorang.
D. Pengertian Ilmu
Akhlak
Ilmu
akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia,
kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik
atau perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang
berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian
memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan
tersebut tergolong baik atau buruk.
Ilmu
Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa
yang seharusnya dan sebenarnya dilakukan, menunjukkan jalan untuk melakukan
perbuatan, dan menyatakan tujuan dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau
perbuatan. Tujuan mempelajari ilmu akhlak menurut Ahmad Amin (1977) adalah
“mendorong kehendak kita supaya membentuk hidup suci dan menghasilkan kebaikan,
kesempurnaan, serta mendorong untuk berbuat baik”.[5]
E. Kesimpulan
Secara etimologi kata
akhlak berasal dari Bahasa Arab, bentuk jamak dari kata “khuluq” yang
berarti tabiat, budi pekerti, perangai atau tingkah laku. Sedang secara
terminologi akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang
dari padanya lahir perbuatan. Perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses
pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Istilah akhlak sebenarnya merupakan
istilah yang netral, yang mencakup perbuatan baik-buruknya perbuatan seseorang.
Ilmu
akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia,
kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik
atau perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang
berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian
memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan
tersebut tergolong baik atau buruk.
F. Daftar
Pustaka
Mustaqim, Abdul.
Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. 2013.
Syukur, M. Amin.
Studi Akhlak. Semarang: Walisongo Press. 2010.
Tiswarni. Akhlak
Tasawuf. Jakarta: Bina Pratama. 2007.
[1]
Tiswarni, Akhlak Tasawuf, Jakarta:
Bina Pratama, 2007, hal: 1
[2]
Dr. H. Abdul Mustaqim, MA, Akhlak Tasawuf,
Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013, hal.2
[3]
Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, MA, Studi Akhlak,
Semarang: Walisongo Press, 2010, hal.7
[4]
Dr. H. Abdul Mustaqim, MA, Akhlak Lock.Cit.
[5]
Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, MA, Studi
Op.Cit., hal.14-15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar